Kisah Anggota KPPS Meninggal Dunia, Mirip yang Ditonton Istri di TV
Jenazah almarhum dikebumikan di tanah kelahirannya, Jombang, Jawa Timur, Jumat. ”Takdir Allah seperti ini. Kami harus terima meski berat,” kata Tri.
Badrul yang juga bekerja sebagai penjual perkakas rumah tangga keliling itu senang beraktivitas di luar rumah. Terkenal aktif ikut organisasi maupun perkumpulan di kampungnya.
Selama pemilu serentak yang digelar Rabu (17/4), Badrul mengerahkan waktunya sekitar 20 jam untuk memantau hasil penghitungan suara. Kondisi itulah yang dikhawatirkan oleh Erni. Meski sang suami memang terbiasa bekerja dari pagi sampai sore, bahkan malam.
Padahal, honor sebagai petugas KPPS juga tak seberapa. Tapi, bagi orang-orang seperti Tri Yuli, Muin, Jenal, Badrul, dan ribuan lainnya yang bertugas dalam kapasitas apa saja selama pencoblosan 17 April lalu, bukan itu yang terpenting.
Kebanggaan turut mengawal kelancaran pesta demokrasi yang diikuti total sekitar 192 juta pemilih mengalahkan segalanya.
”Kami ini bukan pahlawan. Kami mau melakukan karena ini tugas negara, harus mau,” kata Muin. (nda/drk/c11/ttg)