Kisah Ayah yang Hobi Judi Telantarkan Keluarga
“Inilah sikap egois dari orang tua yang rela ninggalin keluarga, efeknya ke semuanya terutama anak,” akunya kecewa.
Menurut NR, HS terlilit hutang dengan sejumlah orang. HS sudah tak mendengar peringatan keluarga untuk berhenti judi. Padahal kondisi keluarga, kata NR, sulit secara ekonomi.
“Dari saya punya anak pertama saya memang berjualan nasi uduk. Ayahnya suka main judi sering kalah, lalu banyak hutang untuk membayar kekalahannya di meja judi,” katanya.
Saat HS pergi, NR berusaha menghibur anak-anaknya. NR terpaksa berbohong dan bilang HS pergi merantau.
“Saya sudah memberi tahu anak-anak bahwa ayahnya pergi merantau. Tapi mereka semua kompak marah kalau saya singgung ayahnya meskipun saya sadar mereka memang merindukan sosok ayahnya,” katanya.
Terlebih, menurut NR, dengan mata kepalanya sendiri AB pernah memergoki HS pada 2004 lalu di Jakarta. Saat itu, HS tengah berada di sebuah taman bersama seorang wanita dan seorang anak perempuan.
’’Si sulung sempat menyumpahi sang ayah menanggung karma atas tindakannya dan saya nggak bisa mengelak dari ini semua,” ucapnya. (nan/p5/c1/wdi/ray/jpnn)