Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Bidan Menjemput Ibu Hamil, Terbiasa Melintasi Deretan Buaya

Minggu, 19 April 2015 – 02:19 WIB
Kisah Bidan Menjemput Ibu Hamil, Terbiasa Melintasi Deretan Buaya - JPNN.COM
Foto ilustrasi. Dok.JPNN

“Saya sudah risau. Setelah saya kontak lagi ternyata pompong yang akan membawa ibu hamil itu terjebak dan menunggu air pasang. Makanya saya ambil inisiatif dan membawa pompong di dari Pelabuhan Lalang Tanjung ke Pelabuhan di hulu sungai Suir tersebut untuk menjemput pasien tersebut,” ungkapnya.

Di pompong yang berukuran kecil itu, selama di perjalanan Nurika yang menggunakan senter yang terpasang di kepala sempat terlihat mata merah menyala di dalam sungai. Setelah melirik ke warga yang membawa pompong tersebut dirinya diminta berdiam diri tanpa panik.

“Ternyata buaya, terlihat jelas. Dan saya disuruh diam dan tidak panik,” kata Rika.

Selama perjalanan menjemput pasien tersebut bukan satu dua buaya yang sempat disaksikannya, namun hampir di sepanjang sungai menuju ke pelabuhan tempat penjemputan pasien hamil itu, buaya berderet terlihat jelas.

Bagi masyarakat di sekitar sungai Suir itu keberadaan buaya sudah bukan hal baru lagi. Bahkan tahun lalu salah satu masyarakat sempat disergap buaya. Empat bekas gigitan buayamenjadi bukti bahwa sungai tersebut dikuasai buaya.

Di hulu Sungai Suir tersebut yang terdapat perusahaan Migas Energi Mega Persada Malacca Strait (EMPMS) SA malah memasang papan tanda peringatan agar tidak mendekati bibir sungai karena banyak buaya.

Rika melanjutkan ceritnya. Setelah sampai di pelabuhan tersebut, ibu hamil yang dijemput kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan dan memerlukan rujukan. “Ibu tersebut wajahnya sudah membiru dan ternyata plasentanya tersumbat dirahum. Makanya kami putuskan dirujuk ke RSUD. namun sebelumnya kami pasangkan impusnya terlebih dahulu,” ceritanya.

Beruntung rumah ibu hamil tersebut tidak jauh dari pelabuhan sehingga mudah membawanya ke pompong yang sudah menunggu. Dibantu suami dan warga sekitar akhirnya ibu hamil itu digotong dengan menggunakan tandu ke pompng.

NURIKA Chandra AMd Keb, seorang bidan desa yang bertugas di Poskesdes Lalang Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close