Kisah Budi Djatmiko Selamat dari Kecelakaan Maut
Langsung Jalan karena Yang Terjepit Cuma SepatuKamis, 10 Juli 2008 – 09:41 WIB
”Saya ada jadwal mengajar jam 12 siang. Saya berangkat dari kantor di Jalan Dukuh Menanggal 124-126 (Surabaya),” ujarnya.
Saat dia melaju di Jl Raya Purwodadi, sebelum pertigaan Nongkojajar, lalu lintas menuju ke Malang lancar. Budi sendiri dapat melaju dengan kecepatan rata-rata sekitar 40 km/jam. Saat itu, persis di depan mobilnya, ada mobil Suzuki Carry. Di depannya lagi, mobil boks dan truk engkel.
Budi menuturkan, dari jarak empat kendaraan itu, dirinya melihat sebuah truk gandeng sedang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Malang. Di depan truk gandeng tersebut, ada antrean kendaraan. Menjelang pertigaan Nongkojajar dari arah Malang, truk gandeng itu mendadak melintasi jalur.
Setelah menabrak beberapa motor dan pejalan kaki, truk gandeng itu menabrak truk engkel di depan mobil Budi. Selanjutnya, truk gandeng tersebut meliuk ke kiri, lalu ke kanan, dan terguling persis di depan mobil Budi.
Setelah terguling, bodi truk gandeng itu meluncur, menabrak moncong mobil Budi. Tak hanya itu, bak gandengannya menimpa kap mobil Budi dari arah kanan, hingga ringsek. ”Jadi, mobil (Suzuki) Carry dan mobil boks yang di depan saya selamat,” tuturnya.
Ditambahkan, saat bak truk itu menimpa mobilnya, dia tak sempat keluar lagi dari mobil untuk menyelamatkan diri. Kejadiannya begitu cepat. Lantaran begitu cepat, Budi bahkan tak sempat merasakan apa-apa. Tahu-tahu dia sudah terjepit di ruang kemudi yang ringsek.