Kisah Carol Samola, Awalnya Terkejut saat Dikasih Tahu Anaknya Autis

jpnn.com - Gebyar Hari Pendidikan Nasional 2019 di Sulut terasa berbeda. Tahun ini, hajatan yang dibesut Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulut lebih menonjolkan kemampuan anak-anak PAUD dan berkebutuhan khusus.
Mesya Mohamad, Manado
AULA Dinas Pendidikan Sulut, sore itu penuh dengan siswa dari berbagai kabupaten/kota. Mulai dari anak-anak di bawah usia lima tahun hingga menengah atas.
Ya, Gebyar Hardiknas Sulut yang dihelat 25 April sampai 1 Mei, lebih didominasi pentas seni dan budaya. Menariknya pengisi acaranya didominasi anak-anak berkebutuhan khusus.
Banyak yang terkesima melihat sekelompok siswa berwajah tampan dan cantik menarikan tarian Katrili. Tarian anak muda yang merupakan afiliasi dari budaya Minahasa dan Portugis. Mereka adalah anak-anak tunarungu.
Tarian yang terbilang rumit dan butuh kekompakan ini bisa dibawakan 12 siswa SLB (sekolah luar biasa) dengan sempurna, meski tanpa mendengarkan musik. Mereka hanya menari sesuai ketukan yang dihitung dalam hati.
Anak – anak PAUD, meski tunarungu tapi terampil menari. Foto: Mesya/JPNN.com