Kisah Cinta Fadi dan Yara Hancur Dibom Israel
jpnn.com, GAZA - Bengong, Fadi Al Ghazali menatap puing-puing rumahnya. Dua pekan lalu rumah yang menghadap ke gedung Al Rahman di Jalur Gaza itu masih berdiri tegak. Rumah tersebut dipersiapkan Fadi untuk belahan jiwanya, Yara Al Zoubi.
Sedianya, sejoli itu mengikrarkan sumpah sehidup semati Minggu (18/11). Dan, rumah tersebut sedianya menjadi sarang cinta mereka.
"Seumur hidup, saya terus berlari menjauhi peperangan. Tapi, sepertinya peperangan terus mengikuti," ujar Yara kepada sang suami sebagaimana dilansir Al Jazeera, Senin (19/11).
Di salah satu sudut rumah yang kini jadi reruntuhan itu masih berdiri sebuah lemari kayu. Di depannya tergantung gaun putih yang sudah robek di sana sini. Itu gaun pengantin Yara.
Apa yang dirasakan Fadi kini berkebalikan dengan dua pekan lalu. Saat itu hati pria 27 tahun tersebut terus berbunga-bunga. Dia merasa berada di langit ketujuh. Sebab, dia telah berhasil membawa kisah cintanya yang penuh liku ke babak selanjutnya. Babak yang lebih serius. Membina rumah tangga.
Namun, serangan udara Israel Defense Forces (IDF) membuyarkan semuanya. Untung, saat itu Fadi dan keluarganya sudah mengungsi ke rumah saudara mereka. Demikian juga Yara dan orang tuanya yang jauh-jauh datang dari Syria untuk menyaksikan pernikahan putri mereka.
"Saat kami kembali ke rumah ini, semua kaca jendela sudah pecah, mebel kami tertimbun," ungkap Fadi. Kondisi itu membuat Yara menangis tiada henti. Perempuan 26 tahun tersebut sedih lantaran melihat rumah masa depannya berantakan.
Fadi dan Yara bertemu di medsos pada 2013. Saat itu Fadi masih berusia 22 tahun. Dia sedang gandrung bermain Facebook. Tanpa sengaja, dia menemukan akun dara 21 tahun bernama Yara Al Zoubi. Dia berasal dari Khan Sheikhoun, Syria. "Saat itu saya tahu kalau dia belahan jiwa saya," ungkap Fadi.