Kisah Direktur Akper, Sudah Dua Tahun Berada di Samping Makam Istrinya
Untuk sekadar makan pun, dia demikian enggan beranjak. Akhirnya sang asisten rumah tangga dari rumahnyalah yang membantu mengantarkan.
Anak-anaknya tentu saja menentang dari awal keputusan sang ayah itu. Sampai sekarang pun mereka tetap membujuk Widodo agar mau pulang.
Bukan tanpa alasan anak-anaknya begitu mencemaskannya. Sebab, selain usianya yang sudah sepuh, Abah Wid pun sebenarnya memiliki riwayat darah tinggi.
Penyakit itu bahkan sudah sempat membuatnya terserang stroke yang membuat sebagian tubuhnya sulit digerakkan.
Tapi, Abah Wid bergeming. Sebab, bagi dia, berdampingan dengan makam sang istri tak hanya didasari kesetiaan.
Tapi juga bagian dari caranya untuk lebih mendewasakan para buah hati. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari. Maupun dalam menggerakkan Akper Baitul Hikmah.
Sebuah prinsip yang menjadi komitmen bersama istrinya. Yang kini sehari-hari terus dia dampingi. Dari alam yang berbeda. (*/JPG/c9/ttg)