Kisah Direktur Akper, Sudah Dua Tahun Berada di Samping Makam Istrinya
Bagi Widodo, Hamsi adalah perempuan yang cantik luar dalam. Sang istri juga yang turut membantunya meyakinkan sang mertua bahwa dirinya akan sukses dan bisa membahagiakan putri mereka.
”Dulu awal menjadi PNS gaji saya hanya Rp 3.900. Tapi, dia menerima saya apa adanya meski bisa dikatakan penghasilan dia saat itu jauh di atas saya,” ungkapnya.
Widodo juga mengenang bagaimana Hamsi mati-matian berjuang agar ibunda Widodo bisa turut pergi berhaji bersama mereka.
Ketika itu Widodo dihadiahi berhaji gratis oleh salah seorang pejabat. Dia diperbolehkan mengajak sang istri.
Tapi, yang jadi beban pikirannya, ibunda tercinta belum sempat menginjakkan kaki ke Tanah Suci. Padahal, secara finansial, saat itu Widodo tidak berlebihan.
Tanpa ragu, Hamsi memutuskan menggunakan tabungan untuk memberangkatkan sang mertua berhaji bersama.
”Karena kurang, dia juga menjual gelang kesayangannya untuk mencukupi hingga akhirnya ibu saya bisa ikut naik haji. Sungguh, dari situ saya makin tulus dan sayang dengan istri saya,” kenangnya.
Keluhuran budi Hamsi itulah yang membuat Widodo mantap bertahan menjalani hidup bersanding dengan makam sang istri.