Kisah Donwori: Tak Ada Motor Matic, Abang Dibuang
Tapi, Donwori mengaku masih tidak memiliki uang untuk membelinya. Padahal, Sephia mengaku bahwa tabungan Donwori serta bisnis menjual pulsa lumayan banyak. Jika ditotal, hasilnya cukup untuk membelikan sepeda motor matic.
Puncak kemarahan Sephia yakni terjadi dua minggu sebelum lebaran tiba, tepatnya ketika Donwori terang-terangan menolak permintaannya untuk membeli sepeda motor matic. Sebenarnya, Donwori ingin membeli sepeda motor matic pascalebaran. Hal ini dikarenakan Donwori tak ingin lebaran tiba-tiba kekurangan uang. Kebutuhan lebaran seperti membeli baju, memberi uang ke sanak saudara membuat Donwori sedikit perhitungan mengeluarkan uangnya.
“Aku emosi pol waktu itu. Akhirnya, sebelum lebaran aku daftarkan gugatan cerainya. Tapi dua minggu pascalebaran Mas tiba-tiba beli sepeda motor matic. Aduh ngiler aku,” kata Sephia yang mengaku masih tinggal serumah meskipun sudah melayangkan gugatan cerai waktu itu.
Melihat sepedanya bertengger di rumahnya, Sephia berniat mengurungkan niatannya untuk menceraikan Donwori. Namun, tak lama kemudian, Donwori nyamperin Sephia dan berucap.
“Wis kadung. Pancen kowe matre (sudah telanjur. Kamu memang matre, Red). Aku emoh balik karo koen (Aku tidak mau rujuk dengan kamu, Red). Mendengar ungkapan itu, Sephia hanya mlongo. Sephia lirih berkata “Itu hanya emosi sesaat Mas. Ojok (jangan, Red) Mas, sa’aken (kasihan, Red) anak-anak,” kata Sephia yang tak menyadari bahwa dia juga tidak kasihan anak-anaknya.(*/no/radarsurabaya/flo/jpnn)