Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Dua Kowal Cantik yang Terpilih Jadi Pilot Perempuan TNI-AL

Minggu, 15 Mei 2016 – 18:40 WIB
Kisah Dua Kowal Cantik yang Terpilih Jadi Pilot Perempuan TNI-AL - JPNN.COM
TANGGUH: Sri Utami (kiri) dan Ravika Kennarni setelah berlatih di Puspenerbal Juanda Surabaya. FOTO: JAWA POS

Dua kaki perempuan kelahiran Jakarta itu menjaga keseimbangan melalui pedal. Setelah kecepatan pesawat pada posisi sempurna, dua tangan Vika menarik kemudi di depannya. ’’Saat itu moncong pesawat mulai mendongak dan melaju ke atas,’’ ucapnya.

Pesawat mulai menjauh dari permukaan tanah. Dua tangan Vika terus memegang kemudi tersebut. Guncangan mulai dirasakan. Apalagi saat pesawat memasuki awan. Badan pesawat sedikit bergoyang. ’’Saya sempat kaget, tapi berusaha menenangkan diri,’’ jelas perempuan yang hobi memasak itu.

Radar yang menunjukkan ketinggian pesawat terus bergerak. Vika akan terbang di ketinggian 1.000 kaki. Setelah jarum di radar menunjuk angka 1.000 kaki, dia mulai menekan panel kemudi tersebut. Badan pesawat tidak lagi mendongak, tetapi berubah datar. ’’Perjalanan di udara pun dimulai,’’ ungkapnya.

Vika mulai mengelilingi udara dengan menggunakan pesawat latih tersebut. Dia melihat peman- dangan Semarang dari udara. Perasaan takut berganti menjadi rasa puas dan bangga. ’’Saya tidak menyangka bakal bisa menerbang- kan pesawat,’’ ujar anak ketiga dari pasangan Sunardi dan Tuti Septiartika itu.

Sekitar 20 menit di udara, Vika mulai memasuki babak selanjutnya, yakni pendaratan pesawat. Dia melihat radar dan lokasi landasan pacu. Setelah menemukan titik pendaratan, dia menyesuaikan arah. Badan pesawat harus lurus dengan landasan tersebut.

Tangan kanan mendorong panel di sisi kanan kursi. Selanjutnya, laju pesawat mulai berkurang. Vika menekan panel kemudi di depannya. Perlahan, badan pesawat mulai turun.

Sesekali mata Vika melirik radar horizontal untuk memastikan posisi pesawat lurus atau tidak. Perlahan, badan pesawat mende- kati permukaan tanah. Panel kecepatan pun semakin dikurangi. 

’’Saya sangat tegang waktu itu,’’ ungkapnya.

Sebagai seorang perempuan, menekuni profesi yang didominasi kaum lelaki merupakan pengalaman yang luar biasa. Misalnya, yang dialami Ravika Kennarni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close