Kisah Enen Cahyati, Diduga Dibunuh Suami Berkarakter Brutal
Dia tidak akrab lagi dengan anak-anaknya. Semakin jarang mengobrol. Saat duduk bersama pun, Enen terlihat pasif.
”Udah nggak kayak ibu ke anak lagi,” tutur Lulu. Perangai Bilal pun tak kalah aneh. Dia sering ketahuan ngomong sendirian. Malam dia juga jarang tidur.
Tapi, yang paling membuat keluarga geram, perangai kasar yang dulu membuatnya dipenjara mulai muncul lagi. ”Katanya sih, si Vera itu dihajar di apartemennya. Dituduh selingkuh dengan satpam,” tutur Lulu.
Beberapa kali Lulu mendapati sang mama dipukul, bahkan dicekik. Lulu bahkan menyempatkan diri untuk selalu tidur di depan pintu kamar sang mama. Agar sang ayah tiri tak berani macam-macam.
Namun, tiap ada kesempatan, ketika tak ada Lulu dan kedua kakaknya di rumah, perlakuan kasar itu diulangi. Lulu pernah melihat rahang mamanya lebam. ”Pernah habis salat, mukenanya (Enen, Red) merah. Ada darahnya,” tuturnya.
Pihak keluarga tak sekali dua kali memprotes kelakuan Bilal itu. Tapi, Enen justru selalu membela sang suami. ”Ibu selalu memaafkan kelakuan dia. Kalau kata orang pinter sih, mamaku seperti disirep (diguna-guna, Red)” ujar Lulu.
Tapi, ada kalanya juga Bilal bersikap ramah dan akrab. Lulu, Enen, dan Bilal tidak jarang juga terlibat obrolan akrab. Lulu sedikit-sedikit juga mengerti bahasa Inggris.
Dari beberapa obrolan, Lulu menangkap bahwa ayah tirinya itu sudah berkali-kali menikahi perempuan secara mut’ah (kawin kontrak). Bahkan, dia terang-terangan membanggakan pengalamannya itu.