Kisah Evakuasi di LB GAMA
Sabtu, 03 Oktober 2009 – 09:06 WIB
Gedung tiga lantai setinggi 10 meter itu, tinggal dua meter saja setelah roboh ditelan gempa. Dibantu dengan dua warga, dua orang tua siswa dan dua wartawan yang sedang bertugas Bripda Wahyu langsung menyusuri puing-puing reruntuhan bangunan. Tanpa alat, apa pun. Bripada Wahyu mencoba mencari celah-celah yang bisa dilewati, untuk mencari-cari korban. Upayanya, sedikit demi sedikit berhasil. Sejumlah siswa berhasil diselamatkan. "Rata-rata kaki mereka tertindih beton," ungkapnya kepada wartawan JPNN.
Dari pantauan JPNN, suasana begitu menegangkan, oksigen di dalam ruangan yang runtuh tersebut sangat sedikit. Terkadang mereka yang masuk harus menghirup udara luar untuk menolong korban yang terhimpit. Dan lebih memprihatinkan lagi kondisi siswa yang terjepit ini. Dengan aqua gelas untuk melepas rasa haus, dan terkadang juga dengan kain yang dibasahkan sekedar untuk melepas rasa haus korban yang terjebak.