Kisah Fauziansyah, Ajudan Gubernur Sumut yang Tewas di Pusat Hiburan M. City
Tugasnya Pegang Uang, Atasan Tak Tega Lihat JenazahMinggu, 06 Desember 2009 – 02:13 WIB
Begitu tiba di rumah duka, tangisan keluarga pecah, memenuhi ruangan tamu yang sederhana. Bungsu di antara enam bersaudara itu adalah putri Panjaitan. Ketika menyaksikan putri satu-satunya terbujur kaku, Panjaitan yang usianya sudah uzur terduduk lemas dengan kedua matanya sembab. Begitu juga sanak kerabat yang memenuhi ruang tamu rumah sangat sederhana itu. Mereka larut dalam kesedihan yang mendalam.
Menurut keluarganya, April tahun depan mahasiswi Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen itu akan diwisuda. "Hancur sudah Bang, dia anak satu-satunya perempuan. Dia harapan keluarga ini," kata Herbet, kakak kandung korban yang ditemui di rumah tersebut.
Herbet mengatakan tak menyangka bahwa adiknya itu tewas di tempat hiburan malam. "Di rumah dia baik, Bang," ujarnya. Dia menuturkan, sore itu (Jumat, 4/12) Tiur dijemput kawannya ke rumah. Namun, saat itu adiknya tak mengatakan hendak ke mana. Makanya, dia sangat terkejut saat mengetahui adiknya telah tiada. "Nggak tahulah, Bang. Semua sedih di rumah ini," ujarnya.