Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Mantan Guru Berpuasa di Balik Jeruji Besi (1)

Jumat, 24 Juni 2016 – 18:50 WIB
Kisah Mantan Guru Berpuasa di Balik Jeruji Besi (1) - JPNN.COM
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

Tangan kirinya, tak henti-hentinya memutar tasbih. Setelan baju koko, kopiah dan sarung, membuat suasana bincang kami lebih gayeng.

Ia menjadi tahanan Mahkamah Agung. Menyusul pengajuan kasasinya yang masih dalam proses.

Hampir satu tahun ia berada di sana. Dua Ramadan pun telah dilaluinya. Termasuk Ramadan kali ini.

“Ia, sepertinya lebaran di sini juga,” kata Sahwan.

Wajahnya terlihat tegar. Bias-bias kesedihan tak lagi dominan menguasai gurat wajahnya. Sahwan, mengatakan Lapas telah memberi banyak pelajaran hidup baginya. Bahkan, lebih hebat dari pendidikan di luar.

“Ini bahkan lebih hebat dari pada pondok pesantren,” imbuhnya.

Bukan tanpa alasan Sahwan mengatakan Lapas telah mendrilnya lebih hebat dari Pondok Pesantren. Dulu, sebelum masuk ‘hotel prodeo’ itu, Sahwan mengakui hidupnya memang tak seintens sekarang. Khususnya dalam ibadah.

“Dulu, kalau salat, kita mudah saja menunda-nunda hingga akhir waktu. Bahkan ada yang terlewat. Tapi di sini, tak pernah tertinggal. Ibadah menjadi satu-satunya tempat untuk bercerita dan berkeluh kesah pada Tuhan. Ibadah pun jadi lebih khsuyuk,” tuturnya.

Puasa adalah bulan penuh rahmat. Ampunan bagi semua umat manusia yang bersedia memperbaiki diri. Tak terkecuali, bagi para penghuni ‘ruang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close