Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Mantan Guru Berpuasa di Balik Jeruji Besi (1)

Jumat, 24 Juni 2016 – 18:50 WIB
Kisah Mantan Guru Berpuasa di Balik Jeruji Besi (1) - JPNN.COM
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

Tak hanya itu, Lapas baginya telah bermetamorfosa menjadi mihrab cinta antara dia sebagai hamba dan sang Maha Kekasih. Segala kesalahan di masa lalu, menjadi sangat mudah diingat dan ditangisi. Lalu dimohon ampunkan pada Ilahi.

“Khusus untuk kasus tipikor yang menjerat saya hingga masuk kemari, saya tidak bersalah. Tapi yang membuat tangis saya lebih panjang pada malam hari, karena teringat kesalahan-kesalahan di masa lalu,” jawab dia.

Ia mengaku, dalam Ramadan kali ini, kerap kurang tidur. Bukan karena harap-harap cemas menunggu hasil putusan kasasi. Tapi kontemplasi ibadah yang memang dirasanya jauh lebih dalam dan penuh makna.

Usai salat Isa dan Tarawih, ia langsung menyambungnya dengan iktikaf.

“Setiap malam, saya selalu membaca 10 sampai 20 kali surat Yasin. Di penghujung bacaan, biasanya sudah sangat larut. Saat itulah, hati bergetar hebat, hingga membuat air mata bercucuran,” ungkapnya.

Sahwan meyakini, apa yang dijalaninya bagian dari ujian. Sampai saat ini, ia meyakini tidak bersalah sama sekali terhadap semua tudingan yang akhinya menggiring ia masuk Lapas.

Namun, ia siap menjalaninya dengan ikhlas. Ia percaya, jika dirinya tengah diuji Sang Maha Kuasa.

“Jika Allah menghendaki hambaNya naik derajat ketakwaan, maka Dia akan menguji sesuai dengan kapasitas hamba-hambaNya. Allah menguji saya dengan ini (penjara, Red), berarti Dia tahu, saya mampu menjalani ini untuk meningkatkan kualitas ketakwaan,” ulasnya.

Puasa adalah bulan penuh rahmat. Ampunan bagi semua umat manusia yang bersedia memperbaiki diri. Tak terkecuali, bagi para penghuni ‘ruang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close