Kisah Menarik Mobil-mobil Garang ala AHY dan Jelajah Nusantara
Jenis kendaraan yang terakhir ini pernah dipakai oleh Susilo B. Yudhoyono, yang berpangkat Mayor Infanteri saat menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri 744 di Timor-timur, tahun 80-an.
Namun, yang menarik ketika itu, kendaraan mulai dari Panglima berpangkat jenderal bintang empat hingga Komandan Kompi berpangkat Kapten, jenisnya tidak jauh berbeda, termasuk dari kisaran harganya.
Bahkan, para Komandan Kompi berpangkat Letnan Satu-Kapten, diberikan fasilitas kendaraan jenis Land Rover; sedangkan Komandan Batalyon berpangkat Mayor-Letnan Kolonel menggunakan Jeep CJ-7 dan Komandan Brigade berpangkat Kolonel menggunakan Toyota Land Cruiser.
Tetapi seiring dengan berlalunya waktu, harga kendaraan-kendaraan yang gagah ini terus melambung dan terkena pajak barang mewah. Harga Land Cruiser, Jeep dan Land Rover, misalnya, bisa tembus milliaran rupiah. Oleh karena itu, Mabes TNI memutuskan membeli kendaraan pengganti seperti Isuzu Panther, Suzuki Vitara dan Suzuki Escudo bagi para Komandan Batalyon, dan Suzuki Katana bagi para Komandan Kompi. Itupun tidak semuanya kebagian.
Di Kostrad, tempat AHY bertugas, kendaraan Komandan Batalyon pada waktu itu adalah KIA Sportage, yang dibeli dari hasil pengadaan tahun 2000-an.
Tidak heran jika kendaraan double cabin yang digunakan AHY menjadi bahan percakapan positif dan menginspirasi para Jenderal atasannya.
AHY dianggap kreatif dan visioner. Saat harus mengirimkan pasukan perdamaian PBB Kontingen Garuda (2006-2007), Mabes TNI membeli Mitsubishi Strada L200 double cabin sebagai kendaraan dinas bagi para perwiranya.
Bagi para perwira di Tanah Air, TNI juga mengadakan pengadaan besar-besaran kendaraan jenis double cabin untuk para perwira dan komandan satuan.