Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Para Perempuan Indonesia di Pertambangan Australia

Jumat, 06 Maret 2020 – 19:03 WIB
Kisah Para Perempuan Indonesia di Pertambangan Australia - JPNN.COM
Marlyn mengatakan pentingnya memahami budaya kerja di Australia untuk kemudian segera beradaptasi. (Koleksi pribadi)

"Suatu hari saya bilang ke ayah, 'saya ingin mengendarainya'. Saya enggak tahu, tapi saya senang mengerjakan hal-hal yang maskulin sejak kecil."

Yulia yang seorang ibu tunggal mengatakan ia lebih memilih mengendari truk di lokasi pertambangan, ketimbang pekerjaan sebelumnya.

Di kota Melbourne, ia pernah juga mengendarai truk untuk mengirimkan buku-buku sekolah ke seluruh kawasan di negara bagian Victoria.

Kisah Para Perempuan Indonesia di Pertambangan Australia Photo: Setidaknya selama dua minggu pekerja tambang tinggal di sebuah kamp, namun sudah dilengkapi berbagai fasilitas. (Koleksi pribadi)

 

Menurutnya, salah satu tantangan bekerja di industri tambang Australia adalah "budaya maskulin barat", kadang dengan lelucon yang bisa salah kaprah dan penuh kata-kata kasar.

"Saya tentu tidak membawanya ke hati, saya katakan pada mereka kalau itu tidak benar, meski saya tahu mereka tidak benar-benar bermaksud seperti itu."

Bekerja di pertambangan dikenal dengan gajinya yang tinggi, ia mengaku bayarannya bisa mencapai AU$ 2.700, atau lebih dari Rp 25 juta, per pekan setelah pajak.

Tapi bagi perempuan yang ingin bekerja di bidang ini, ia sarankan untuk menyiapkan mental.

Sejumlah perempuan asal Indonesia diri telah membuktikan jika mereka tidak hanya mampu bekerja di Australia, yang memiliki budaya yang berbeda jauh dengan di Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close