Kisah Pengusaha Mobil Mewah Lulusan Amerika, Pilih Beternak Ayam demi Memajukan Desa
"Sekarang kan kandang masih tradisional. Nantinya di satu lokasi akan di bangun 2 sampai 3 kandang. Jumlah populasi satu lokasi mencapai 120 ribu sampai 180 ribu ekor. Insyaallah tahun depan akan merapkan sistem modern atau close house," kata Kresna.
Ia bersyukur, dari bisnis ternak ayamnya dapat mengurangi angka pengangguran di sekitar tempat tinggalnya. Untuk itu ia terus bersemangat mengembangkan bisnisnya. "Alhamdulillah sudah mampu menyerap sebanyak 20 orang warga desa sebagai pekerja harian lepas," ucapnya.
Kresna mengaku, saat dirinya memutuskan terjun ke desa dan membangun kandang ras ayam pedaging, dirinya kerap dipandang sebelah mata oleh beberapa temannya. "Lulusan S2 Seattle Amerika kok ternak ayam," kata Kresna menirukan sindiran beberapa kawannya.
Namun, katena niat tulus dan keinginan kuat untuk memajukan desa dan warganya, Kresna maju terus pantang mundur. Walaupun diakuinya, awalnya sempat keropotan juga untuk menjalankan peternakan ayam pedaging.
Namun, lambat lain ia pun mulai merasakan hasilnya. Menurutnya, bisnis perunggasan atau peternakan ayam menjanjikan jika dilihat dari potensi ekonomi dan investasi dikucurkan.
Tetapi, berkecimpung di bisnis budidaya ayam tak semulus dan semudah yang dibayangkan. Walau menawarkan keuntungan yang menggiurkan, namun tetap saja usaha ini rawan resiko. Jika salah-salah, bisa saja usaha yang ia geluti itu gulung tikar.
Terlebih lagi untuk permodalan, harus merogoh kocek yang cukup dalam, mulai dari inverstasi lahan, peralatan, bangunan kandang, hingga pakan yang berkualitas.
Belum lagi pengurusan perizinan lahan yang cukup menguras tenaga. Namun, tekad dan kegigihannya mampu mengalahkan itu semua.