Kisah Perempuan Dokter Hewan, Sejam di Perahu sambil Mengelus Harimau
Seperti Piscine Molitor ’’Pi’’ Patel, tokoh utama dalam novel yang kemudian difilmkan, Life of Pi, Yanti percaya, harimau sejatinya binatang yang baik dan berperasaan seperti manusia. Seperti Pi yang jadi mengenal baik harimau bengala bernama Richard Parker setelah 227 hari terombang-ambing di Pasifik bersamanya, keyakinan Yanti itu juga datang dari interaksi dalam rentang panjang dengan si raja hutan.
Oktober tahun lalu, dokter hewan di BKSDA Bengkulu tersebut bahkan seperti mereplika potongan adegan dalam film yang disutradarai Ang Lee itu. Untuk merelokasi dua harimau sumatera korban konflik dan perburuan secara bergantian menuju Taman Wisata Alam Seblat, Bengkulu, dia harus seperahu dengan mereka.
Selama sejam menyeberangi sungai, Yanti hanya ditemani si tukang perahu. ’’Saya harus terus memantau kondisi harimau sembari memegangi dan mengelusnya,’’ ungkapnya.
Dua ’’Richard Parker’’ itu memang dalam kondisi dibius. Sebab, tak mungkin menangani mereka bila tidak dalam kondisi demikian. Pembiusan dilakukan sebelum mereka dinaikkan perahu.
Yanti harus terus berada di dekat mereka karena dikhawatirkan terjadi komplikasi selama si binatang terbius. Entah karena cuaca panas atau penyebab lain.
’’Jadi, kondisinya harus dipantau setiap lima menit. Karena itu, harimaunya tak boleh dikerangkeng setelah dibius,’’ terang lajang berusia 39 tahun tersebut.
Tak ada kegentaran waktu itu. Justru sebaliknya, kegembiraan yang meluap. Sebab, dia bisa memindahkan binatang yang disayanginya itu ke tempat yang lebih baik. Tempat yang lebih aman.
Di lain kesempatan, untuk menyelamatkan harimau yang terjerat, Yanti bersama tim harus menempuh perjalanan selama tiga hari. Dua hari di antaranya berada di medan yang cukup berat di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.