Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (2-Habis)
Bukukan Penyelamatan dalam Miracle of FlightSabtu, 08 Agustus 2009 – 06:14 WIB
Pria yang mengawali karir sebagai kopilot Fokker F-28 itu menyatakan masih ingat detail pendaratan fenomenal tersebut. "Tidak cuma di kepala, tapi juga di sini, Dik," katanya sambil tangan kanannya memegang dada sebelah kiri. "Rasanya baru terjadi kemarin," tambahnya.
Santi Anggraeni, pramugarinya itu, meninggal karena tersedot arus udara saat hendak membuka pintu darurat. Penumpang lain hanya luka. Menghela napas sejenak, Rozaq lantas bercerita tentang keajaiban tujuh tahun lalu itu. "Cuaca awalnya normal. Pesawat juga oke dan take off dengan mulus dari Ampenan," tuturnya. Pesawat dengan nomor penerbangan GA 421 tersebut menerbangi Ampenan, NTB, menuju Jakarta. Namun, pada pukul 15.20, ketika mencapai ketinggian 31.000 kaki di atas Kota Blora, pesawat masuk ke awan cumolonimbus, sejenis awan tebal yang berbahaya. Tidak ada pilihan lain bagi Rozaq kecuali menembus awan itu.
Pada ketinggian 23.000 kaki, kedua mesin pesawat mati mendadak. Sesuai prosedur, dia segera menghidupkan generator untuk menghidupkan kembali mesin. Namun, yang terjadi justru electricity power rusak. Artinya, dua mesin mati total. Belakangan, hasil investigasi menyebutkan kejadian yang disebut flame out itu memang akibat awan buruk.