Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (2-Habis)
Bukukan Penyelamatan dalam Miracle of FlightSabtu, 08 Agustus 2009 – 06:14 WIB
Rozaq lalu melakukan descend (menurunkan pesawat) dan melakukan approach (mendekati) "landasan". Ternyata, ada jembatan besi yang melintang di atas sungai. Terpaksa dia berputar kembali agar dapat mendarat melewati jembatan besi itu. Tanpa tenaga pendorong, pesawat meluncur. "Saya tidak memejamkan mata saat itu," katanya.
Pesawat berhasil berhenti dengan selamat di sisi kanan sungai, di tempat dangkal. Padahal, kedalaman di sekitarnya tidak kurang dari 10 meter. Penumpang bisa keluar dari pintu pesawat. Tidak jauh dari tempat itu ada sebuah rumah kosong dan mobil. "Itu adalah tempat yang dipilihkan Allah buat kami. Penduduk Desa Serenan sangat sigap dan ikhlas membantu. Satu pun barang penumpang tidak ada yang hilang," kata peraih penghargaan American Medal of Honor dari lembaga American Biographical Institute, North Carolina, Amerika Serikat, itu. Razaq membukukan pengalaman fenomenalnya itu dengan judul Miracle of Flight.
Sesudah tragedi, Rozaq menjalani terapi trauma psikologis selama enam bulan. "Sampai sekarang, saya masih terbang. Tapi, frekuensinya tidak sesering dulu," katanya. Kini, selain sebagai pilot, pria yang pernah jadi loper koran itu menjabat bendahara Koperasi Awak Garuda Indonesia. "Sudah berjalan tiga tahun ini," papar pemegang penghargaan Adikarya Dirgantara Darma dari Menteri Perhubungan itu.