Kisah Pilu Siswi SMP Korban Kekerasan Seksual Ayah Kandung
Di rumah itulah, cerita pilu nasib anak sulung dari tiga saudara itu mengalir. “Aku baru tahu kejadian ini beberapa bulan lalu,” ucap S, ibunda Mawar membuka obrolan. Suaranya tegang, seakan meredam emosinya.
Wanita berusia 33 tahun itu menceritakan kalau Mawar baru tinggal dengan dia dan suami sekitar dua tahun terakhir. Sebelumnya, Mawar tinggal di rumah sang nenek. Kemudian, S melahirkan anak ketiga.
“Baru sejak kelas 1 SMP Mawar aku ajak tinggal lagi di rumah, untuk jaga adeknya yang masih kecil. Usianya baru setahun empat bulan,” bebernya.
Karena S jualan nasi di warung dari pagi hingga sore, jadi Mawar yang menjaga kedua adiknya yang ada di rumah. Tanggung jawab itu, dilakoninya sebelum pergi dan sepulang dari sekolah. Sejak itu pula, Jp rajin antar jemput putrinya ke sekolah.
Hari demi hari berlalu tanpa ada masalah. Tak juga ada kecurigaan S terhadap suaminya karena memang Jp ayah kandung Mawar sendiri. Tak sedikit pun tersirat dalam benaknya kalau pria yang dinikahinya itu justru tega “menggarap” darah daging sendiri.
Diam-diam, tanpa sepengetahuan S, Jp enam kali menggauli Mawar. Tak hanya sekali kebejatan itu dilakukannya. Merasa aman dan ketagihan, buruh bangunan itu berulangkali menyalurkan nafsu syahwatnya kepada sang putri. Akibatnya, Mawar mengandung dan akhirnya melahirkan seorang anak perempuan.
Seputar awal mula aib yang dialaminya, Mawar pun mau berbagi cerita kelamnya. Kehormatannya terenggut sekitar Mei 2017 lalu. Waktu itu, dia mau mandi sebelum berangkat ke sekolah. Rumah dalam keadaan sepi karena ibunya sedang jualan di warung. Sedangkan ayahnya, Jp, setahu dia sedang kerja di perumahan dekat rumah.
“Tiba-tiba bapak masuk ke kamar mandi. Aku lalu dibawanya ke dalam kamar tanpa sempat pakai baju sama sekali. Itulah kejadian pertamanya,” bebernya dengan suara lirih dan menundukkan kepala.