Kisah Pilu Siswi SMP Korban Kekerasan Seksual Ayah Kandung
Usai melampiaskan nafsunya, dia diancam sang ayah dengan cutter agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun. Jp juga tidak akan mengantar Mawar ke sekolah lagi kalau peristiwa itu diketahui orang lain.
“Kalau tidak salah, enam kali bapak melakukan itu. Selalu kejadiannya waktu rumah sedang tidak ada orang,” kata Mawar. Selama tujuh bulan lamanya aib itu berusaha dipendamnya sendiri.
Karena ancaman yang pernah terlontar dari mulut ayahnya, Mawar tak berani cerita kepada ibunya. Namun, ketika merasa ada perubahan pada dirinya, dia memberanikan diri memberitahu Jp.
“Aku sempat ngomong, Bah (abah/ayah, red), sepertinya aku ini hamil. Abah marah dan langsung mengancam aku agar tidak cerita ke orang lain,” tutur Mawar. Dia juga disuruh mengaku kalau mengandung akibat perbuatan teman prianya sendiri.
“Aku jawab ke Abah kalau aku tidak punya cowok. Tapi dia (Abah, red) tetap mengancam aku,” imbuhnya. Tiba-tiba, Mawar terisak, tak mampu menahan kesedihannya.
Saat usia kandungannya memasuki tujuh bulan, Mawar sering mengeluh sakit kepala kepada sang ibu. Lantaran khawatir kondisi putrinya, S lalu menceritakan keluhan putrinya kepada sang suami. Berlagak tak tahu apa-apa, Jp membawa Mawar berobat ke seorang dukun wanita.
Mawar dikatakan tidak menderita sakit apapun. “Dukun itu pastilah sudah tahu kalau anak saya hamil, tapi tidak memberi tahu dan menyarankan agar anak aku ini cek USG ke salah satu klinik di Plaju,” kata S, menambahi cerita Mawar.
Dia lalu mengajak putrinya itu ke klinik dan memeriksakan kondisi putrinya. “Entah kenapa penglihatan aku seperti ditutup waktu diperlihatkan hasil USG. Dokter bilang sudah besar. Lalu dikasih multivitamin dan aku menurut saja,” ungkapnya.