Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Trio Alumnus UI Tentang Menumpas Bandar, Menyongsong Fajar

Sabtu, 29 Januari 2022 – 03:50 WIB
Kisah Trio Alumnus UI Tentang Menumpas Bandar, Menyongsong Fajar - JPNN.COM
Tiga alumnus Jurusan Ilmu Sejarah FIB UI, Ardi Subandri, Suradi, dan Toto Widyarsono menerbitkan buku berjudul “Menumpas Bandar Menyongsong Fajar: Sejarah Penanganan Narkotika di Indonesia”. Foto: Dokumentasi pribadi

Buku tersebut juga membahas perkembangan kelembagaan yang menangani pemberantasan Narkoba dan bandar-bandarnya hingga terbentuk apa yang dikenal dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Selain itu ada sebelas tokoh yang mengungkapkan testimoninya soal penanganan Narkotika. 

Dikuasai Koloni Belanda

Sejarah narkotika di Indonesia dimulai ketika diperkenalkan Opium di Jawa yang merupakan sekumpulan alkaloid yang disarikan dari tanaman Papaver Somniferum.

Senyawa yang digolongkan dalam obat narkotik ini terkenal dengan efek ketergantungan yang ditimbulkannya.

Pada awal abad ke-17 VOC (Verenigde Oost India Company) membeli bahan mentah opium di pantai barat India; tetapi baru pada tahun 1659 secara langsung mengimport dari Bengal. Perdagangan ini sangat menguntungkan.

Akan tetapi pada abad 19 monopoli opium di Jawa dikuasi oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Pada saat itulah mulai diberlakukan opium pach (pajak opium).

Para agen pemegang lisensi (pachter) di Jawa dan daerah lainnya harus membayar pajak penjualan opium keada pemerintah Kolonial Belanda, demikian juga Kesultanan Lingga (Riau) yang berada di bawah pengawasan Belanda memperoleh pendapatan besar dari perkebunan opium.

Narkoba dengan beragam jenisnya bukan kali ini saja melanda negeri kita, tetapi jauh di masa lampu, sejak masa penjajahan Belanda, yang dikenal dengan Opium.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close