Kisah Ujang Margana, Petani Muda Lulusan Sarjana yang Sukses Tembus Pasar Nasional
jpnn.com, BANDUNG - Ujang Margana, 27, tak pernah ragu berprofesi sebagai petani. Usai lulus sebagai Sarjana Pendidikan pada 2015, ia langsung bergelut dengan tanah dan cangkul.
Ujang memahami bahwa pertanian di tanah kelahirannya, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, memiliki potensi yang luar biasa.
Lahan pertanian bawang merah milik ayahnya coba Ujang garap dengan sebaik-baiknya.
”Sejak kecil memang sudah sering diajak untuk bertani. Saat kuliah pun, sebelum pergi ke kampus, pergi dulu ke kebun untuk mengurus tanaman di sana,” kata Ujang di sela-sela West Java Food & Agriculture Summit (WJFAS) 2020 di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (10/12).
Dalam perhelatan yang didukung bank bjb itu, Ujang mengaku ada banyak hambatan yang ditemui. Namun, ia tak menyerah.
Ujang rangkum satu per satu hambatan yang ada. Setelah terkumpul, ia pelajari dan coba cari solusinya.
Tak lama setelah mendapat gelar sarjana, ia bersama sang kakak dan petani lainnya berupaya mendorong sektor pertanian di sekitar tempat tinggalnya. Salah satunya membentuk Kelompok Tani Tricipta.
Tricipta menjadi ruang bagi petani-petani di sekitar tempat tinggalnya untuk meningkatkan produksi, dan mengatasi kendala yang kerap hadir dalam kegiatan usaha tani. Perlahan dan pasti, pertanian di sekitar tempat tinggal Ujang berkembang.