Kisah Wahono, Tersangka Teroris yang Gagal Menikah dan Digantikan Adiknya
H-1, Meralat Nama Pengantin Pria ke PenghuluSabtu, 25 September 2010 – 06:19 WIB
Sehari sebelum akad nikah dilangsungkan (21/9), tepatnya saat pagi, Wahono ditangkap tim Densus 88 di Lampung. Dia diduga terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus lalu. Wahono berperan memasok senjata api yang digunakan dalam perampokan tersebut. "Awalnya, saya tidak tahu kalau (Wahono) ditangkap. Saya tahu dari paman Wahono. Dia datang ke rumah untuk mencari Wahono karena tidak pulang-pulang sejak sehari sebelumnya," ungkap Siti. Ketika menceritakan hal tersebut, tak tampak kesedihan di wajah Siti.
Akhirnya, hari itu pula diketahui bahwa Wahono ditangkap Densus 88. Keluarga pun shock mendengar kabar tersebut. "Ya kami bingung aja. Akad nikah akan dilangsungkan besoknya, tapi yang laki-laki tidak ada. Apalagi, seluruh undangan sudah disebar," cerita Siti. Hari itu juga (21/9) keluarga Wahono mendatangi kediaman Siti dan menjelaskan kejadian sebenarnya. Lalu, setelah melalui musyawarah keluarga, diputuskanlah Teguh Subagio menggantikan sang kakak.
Kebetulan, Teguh maupun Siti sama-sama tidak berkeberatan. Langkah selanjutnya, keluarga Teguh mendatangi penghulu untuk memberi tahu perubahan nama pengantin pria. "Hari Selasa (21/9) pukul empat sore baru diberi tahu bahwa pengantin prianya diganti," kata Darmi, 50, penghulu Sukarame yang menikahkan Teguh-Siti. Akhirnya, akad nikah pun dilaksanakan sesuai jadwal undangan yang disebar. Pasangan tersebut mengikat ijab kabul di kediaman Siti. Saat itu, pengantin pria datang dengan 20 anggota rombongan. Mereka mencarter angkot. Pernikahan keduanya dilakukan secara sederhana pukul 09.30 dan selesai pukul 10.00 WIB.