Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Wahono, Tersangka Teroris yang Gagal Menikah dan Digantikan Adiknya

H-1, Meralat Nama Pengantin Pria ke Penghulu

Sabtu, 25 September 2010 – 06:19 WIB
Kisah Wahono, Tersangka Teroris yang Gagal Menikah dan Digantikan Adiknya - JPNN.COM
Wahono alias Bawor salah satu tersangka teroris dari Lampung, yang telah di amankan oleh Densus 88 karena diduga sebagai pemasok senjata api kepada pelaku perampokan di Medan beberapa waktu lalu. Dia gagal menikahi Siti Alianti (31). (foto: Radar Lampung)

"Silakan masuk Mas," kata Siti kepada Radar Lampung (Group JPNN) kemarin siang. Siang itu, sang suami, Teguh, sedang bekerja. "Suami saya bekerja di rumah sakit umum. Kebetulan, masih belum bisa ambil cuti. Jadi, setelah akad nikah, langsung bekerja," ujar Siti lantas tersenyum bahagia. Teguh dan Siti melangsungkan akad nikah pada Rabu lalu (22/9). Sebenarnya, yang menjadi pengantin pria pada akad nikah itu bukanlah Teguh, tapi Wahono, 31. Teguh adalah adik Wahono.

Sehari sebelum akad nikah dilangsungkan (21/9), tepatnya saat pagi, Wahono ditangkap tim Densus 88 di Lampung. Dia diduga terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus lalu. Wahono berperan memasok senjata api yang digunakan dalam perampokan tersebut. "Awalnya, saya tidak tahu kalau (Wahono) ditangkap. Saya tahu dari paman Wahono. Dia datang ke rumah untuk mencari Wahono karena tidak pulang-pulang sejak sehari sebelumnya," ungkap Siti. Ketika menceritakan hal tersebut, tak tampak kesedihan di wajah Siti.

Akhirnya, hari itu pula diketahui bahwa Wahono ditangkap Densus 88. Keluarga pun shock mendengar kabar tersebut. "Ya kami bingung aja. Akad nikah akan dilangsungkan besoknya, tapi yang laki-laki tidak ada. Apalagi, seluruh undangan sudah disebar," cerita Siti. Hari itu juga (21/9) keluarga Wahono mendatangi kediaman Siti dan menjelaskan kejadian sebenarnya. Lalu, setelah melalui musyawarah keluarga, diputuskanlah Teguh Subagio menggantikan sang kakak.

Kebetulan, Teguh maupun Siti sama-sama tidak berkeberatan. Langkah selanjutnya, keluarga Teguh mendatangi penghulu untuk memberi tahu perubahan nama pengantin pria. "Hari Selasa (21/9) pukul empat sore baru diberi tahu bahwa pengantin prianya diganti," kata Darmi, 50, penghulu Sukarame yang menikahkan Teguh-Siti. Akhirnya, akad nikah pun dilaksanakan sesuai jadwal undangan yang disebar. Pasangan tersebut mengikat ijab kabul di kediaman Siti. Saat itu, pengantin pria datang dengan 20 anggota rombongan. Mereka mencarter angkot. Pernikahan keduanya dilakukan secara sederhana pukul 09.30 dan selesai pukul 10.00 WIB.

Ketika ditangkap Densus 88 pada Selasa pagi lalu (21/9) karena diduga terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Medan, Wahono sebenarnya akan menikah keesokannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close