KKB Membakar 2 Tower BTS Milik Telkom di Puncak Papua, Begini Reaksi Senator Filep Wamafma
“Pertanyaan mendasar ialah, apakah ada keseriusan dari kedua belah pihak, KKB dan Pemerintah Indonesia, untuk mengakhiri banalitas kekerasan ini? Dari dulu, rezim berganti rezim, perjuangan dan aspirasi mengenai diadakannya dialog, selalu berakhir nihil. Apakah pendekatan pembangunan infrastruktur yang dibarengi dengan penurunan sejumlah militer sudah mampu menyelesaikan persoalan?,” tanya Filep.
Peristiwa pembakaran BTS, menurut Wamafma adalah warning agar semua pihak berupaya memperhatikan akar persoalan, sehingga mencari solusi bukan saat masalah sudah terjadi.
“Kekerasan, atas nama apapun, harus ditentang oleh semua pihak. Pada tataran yang sama, dialog, atas nama kedamaian Papua, harus segera dilakukan. Fasilitas publik dalam ruang publik pun tidak boleh dijadikan bagian dari kekerasan itu sendiri, baik sebagai sarana maupun objek kekerasan,” ungkap senator yang akrab dipanggil Pace Jas Merah ini.
Dia mengajak semua pihak untuk menanggalkan kepentingan pribadi demi kedamaian Papua, menanggalkan ego sektarianisme, menjadikan nilai kemanusiaan semata-mata sebagai pegangan Bersama.
“Apakah kekerasan dapat dilawan? Pasti bisa. Semuanya harus dimulai dengan niat bahwa Papua bisa damai bila semua pertarungan kuasa di ruang publik itu dihentikan,” tegas Filep.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!