KKB Sebar Propaganda, TNI: Menyerah atau Kami Selesaikan!
Sebab, fokus mereka sementara ini adalah mencari korban yang belum ditemukan. Kontak senjata antara KKB dengan TNI – Polri terjadi lantaran selama upaya pencarian dan evakuasi, KKB kerap mengganggu.
Sehingga petugas gabungan dari dua instansi tersebut mau tidak mau harus membalas gangguan kelompok itu. Bahkan, di antara mereka ada tiga personel TNI – Polri jadi korban. Dua luka dan seorang prajurit meninggal dunia.
Di lain pihak, langkah pengejaran yang dilakukan TNI dan Polri diklaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membuat dua warga sipil meninggal dunia. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim bahwa TNI melakukan serangan udara dengan melemparkan bom sebanyak 12 kali. ”7 kali ke distrik Yigi dan 5 kali ke distrik Mbua,” tuturnya.
Dalam serangan itu tidak ada anggota TPNPB-OPM yang menjadi korban. namun, serangan itu justru melukai warga sipil, setidaknya ada dua orang sipil yang tewas. Yakni, aparat desa Kunjondumu dan aparat desa Wuridlak. ”Kami mengetahui juga ada empat warga yang luka berat dan saat ini kritis,” tuturnya.
Serangan itu tidak hanya menggunakan bom, namun juga menembakkan senjata mesin otomatis. Menurutnya, akibat serangan tersebut masyarakat di sejumlah desa mencoba menyelamatkan diri masuk ke hutan.
”Tidak diketahui dengan pasti jumlah warga yang mengungsi ke hutan. Karena terbatasnya komunikasi, bisa jadi korban lebih banyak,” urainya.
Dia menuturkan bahwa penyerangan melalui jalur darat juga dilakukan. TNI dan Polri menggunakan dua tank dan 50 mobil Strada menerobos masuk ke Distrik Mbua. ”Itu dari pantauan kami,” paparnya kemarin. Sebby mengklaim TNI dan Polri melakukan diskriminasi dalam mengevakuasi warga. Warga non Papua telah dievakuasi ke tempat yang aman, sementara warga Papua justru tidak dievakuasi. ”Tidak ada jaminan perlindungan bagi pribumi Papua,” ungkapnya.
Letak Bukit Kabo yang jadi lokasi pembantaian pekerja PT Istaka Karya, Aidi menjelaskan, jauh dari pemukiman Distrik Yigi. Jaraknya sekitar 4 sampai 5 kilometer. ”Saya pernah ke sana,” tegasnya. Karena itu, dia sangsi apabila kontak senjata antara TNI – Polri dengan KKSB menewaskan masyarakat sipil.