Klaster Covid-19 di MAN 22 Jakarta Barat, 33 Orang Positif, Bisa Bertambah
Sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit, Camat Palmerah Firman Ibrahim telah memerintah petugas kelurahan dan kecamatan melaksanakan sosialisasi, meminta warga meningkatkan protokol kesehatan dan, penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah.
Terbentuknya klaster COVID-19 di kalangan para guru dan karyawan MAN 22 Jakarta Barat tentunya disesalkan sejumlah pihak, terutama Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, yang membawahi langsung madrasah tersebut.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil DKI Jakarta Nur Pawaiddudin saat dikonfirmasi, mengaku baru mengetahui adanya acara perjalanan ke Yogyakarta tersebut.
Acara pelepasan kepala sekolah di MAN 22 Jakarta Barat sama sekali tidak mengajukan izin.
"Jangankan izin, secara formal ataupun non-formal mereka tidak melakukan izin, atau minimal pemberitahuan, itu enggak ada sama sekali," ujar Nur.
Bahkan, yang membuat Nur lebih terkejut, para guru dan karyawan tersebut rupanya tidak mengecek kesehatannya, baik dengan tes cepat atau tes usap sebelum berangkat maupun sesudah dari luar kota.
Nur juga mengklarifikasi dalam perjalanan tersebut, tidak ada satu pun murid-murid MAN 22 Jakarta Barat yang terlibat dan terpapar COVID-19.
"Jadi, perjalanan ke Yogyakarta itu kami salahkan, karena melakukan perjalanan dalam kondisi yang seperti ini. Namun, yang pasti bukan siswa ya," kata Nur.