Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

KLHK Luncurkan Proyek Pembatasan Penggunaan Merkuri

Selasa, 26 Maret 2019 – 21:41 WIB
KLHK Luncurkan Proyek Pembatasan Penggunaan Merkuri - JPNN.COM
Peluncuran proyek untuk mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi penggunaan merkuri pada Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK). Foto : Humas KLHK

“Paling tidak ada ada dua tipe emas, yaitu primer dan sekunder. Untuk tipe emas sekunder (ukurannya lumayan kasar) bisa dengan teknik gravitasi, sementara untuk emas primer (emas di bebatuan), dapat menggunakan teknologi bleaching yang murah dengan beberapa bahan kimia yang lebih aman antara lain sianida, dimana dapat didestruksi secara cepat dan tailing-nya bisa dikelola sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan,"  jelas Dadan. 

Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Indonesia tersebar di 58 Kabupaten/Kota di 23 Provinsi, diperkirakan terdapat lebih dari 2.500 lokasi PESK yang beroperasi secara aktif.

Dalam rangka penghapusan merkuri, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan meliputi penguatan peraturan, kebijakan dan kelembagaan nasional, pembangunan fasilitas pengolahan emas non-merkuri serta alih mata pencaharian bagi para penambang.

Khusus terkait upaya alih mata pencaharian di wilayah pertambangan emas berskala kecil, pemerintah tengah membangun model-model transformasi sosial dan ekonomi (transosek) di wilayah PESK yang dilakukan secara partisipatif.

”Kebanyakan dari kita tidak menyadari risiko penambangan emas. Proyek ini akan mendukung ribuan komunitas penambang rakyat di Indonesia untuk mendapat kondisi hidup yang lebih layak, sementara pada saat yang sama mengakhiri dampak kesehatan dan lingkungan yang disebabkan merkuri,” ungkap Christophe Bahuet, Resident Representative UNDP Indonesia.

Merkuri, juga dikenal sebagai air raksa/quicksilver, adalah logam putih keperakan yang sangat beracun yang cair pada suhu ruangan dan mudah menguap.

Menurut Program Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang Lingkungan (UNEP), begitu dilepaskan, merkuri dapat menjangkau jarak yang jauh dan bertahan di lingkungan serta bersirkulasi dengan udara, air, tanah dan organisme hidup.

Paparan merkuri yang tinggi merupakan risiko serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Paparan merkuri yang tinggi merupakan risiko sangat serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close