KLHK Siapkan Masterplan Selesaikan Rehabiliasi Lahan Kritis
jpnn.com, JAKARTA - KLHK sedang menyiapkan master plan pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang antara lain berintikan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dari 2020-2030 dengan target pada 2030 semua lahan kritis sudah terrehabilitasi.
Upaya ini perlu dukungan pendanaan sekitar Rp 200 triliun. Hal ini mengemuka pada Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) dengan tema "Pemulihan Daerah Aliran Sungai" yang diselenggarakan oleh KLHK di Jakarta.
Acara yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono ini merupakan forum kehumasan pemerintah yang dikoordinasikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai wadah diseminasi informasi antara Kementerian/Lembaga (K/L) serta sebagai saluran informasi kepada seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah NKRI tentang apa yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah.
"Forum ini merupakan forum yang menyatukan persepsi antar K/L yang menjadi solusi untuk menyebarkan informasi kepada publik terkait keberhasilan pembangunan yang sudah dilakukan sampai kepada tingkat tapak," kata Bambang.
Bambang juga berharap bahwa tema Pemulihan DAS pada Bakohumas kali ini bisa menjadi jembatan sinergitas antar K/L dalam implementasi pemulihan DAS, yang saat ini ditekankan bukan hanya menanam pohon tetapi juga membangun hutan.
"Penekanan ini karena didorong oleh keprihatinan kita bahwa masih mengalami banyak bencana hidroorologis (banjir, tanah longsor, dan kekeringan) meskipun upaya RHL terus dilakukan," imbuhnya.
Sejalan dengan hal tersebut Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDASHL), IB Putera Parthama menjelaskan bahwa selama periode tahun 2015-2017 pemerintah telah melakukan kegiatan RHL pada total wilayah seluas 77.032 Ha.
Namun, kegiatan ini masih sangat kurang dan harus dilakukan langkah koreksi dengan peningkatan secara signifikan kegiatan RHL mengingat total lahan kritis yang ada di Indonesia sudah mencapai 14,01 juta Ha.