Klub 1 Triliun
Oleh Dahlan IskanIa umumkan rencana pertemuannya yang mengejutkan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Ia tingkatkan perang dagang dengan Tiongkok. Ia perkuat sikapnya keluar dari Perjanjian Paris.
G20 di Osaka juga 'kacau' oleh kehadiran Pangeran Mohamad Bin Salman. Yang waktu itu lagi ramai dianggap terlibat pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di Istanbul.
Padahal salah satu fokus utama G20 adalah perubahan iklim. Di situlah Indonesia menjadi penting. Sebagai pemilik lahan hijau yang menjadi paru-paru terbesar dunia.
"Dunia makin mengakui Indonesia punya peran besar dalam perubahan iklim," ujar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan saat bicara lewat telepon dengan saya minggu lalu.
Dia lagi berada di London, sebelum bergabung ke Roma. Dia baru saja melakukan pembicaraan langsung dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Suasana Summit G20 di Roma kemarin sudah lebih baik. Trump sudah diganti Joe Biden. Amerika sudah kembali mengikatkan diri pada Kesepakatan Paris. Utusan Saudi dipimpin sendiri oleh Raja Salman.
Relevansi G20 kelihatannya masih bisa terus terjaga. Itu karena misi utamanya adalah perubahan iklim. Akan abadi.
Forum besar yang sudah hilang adalah KTT Nonblok. Saya sempat ikut rombongan Presiden Soeharto ke KTT Nonblok di Beograd, ibu kota Yugoslavia.