KMB Bogor Apresiasi Program Kapolda Banten
jpnn.com - jpnn.com -Dewan Pembina Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Bogor, Ade Ruhandi mengatakan lebih dari 4000 orang asal Banten yang menimba ilmu, tersebar di berbagai kampus di Bogor.
Pria yang akrab disapa Jaro Ade itu menilai, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki mahasiswa Banten cukup berpengaruh baik di dunia akademisi maupun di pemerintahan.
"Saya berharap mahasiswa Banten harus jadi kebanggaan untuk masyarakat Banten. Alhamdulillah banyak tokoh-tokoh nasional untuk kebaikan Banten bisa dicontoh, Taufiequrrahman Ruki, mantan ketua KPK, Soeryadi Sudirja, mantan gubernur DKI dan Menteri Dalam Negeri, Mayjen TNI TB Hasanudin, politikus TB Tryana Syam'um, Mulyadi Jaya Baya, Ketua KADIN Banten dan sangat banyak tokoh-tokoh Banten yang memberikan kontribusi pada bangsa. Artinya, SDM Banten sangat potensial dan siap memajukan Banten lebih maju lagi," kata Jaro Ade dalam acara silaturahmi KMB dengan Polda Banten di aula Mapolda Banten, akhir pekan kemarin.
Dalam kunjungan silaturahmi itu, KMB Bogor sangat mendukung kerja kepolisian di Banten yang tetap menjaga kondisi tetap kondusif di tengah isu SARA dan berita menyesatkan. "Toleransi beragama pun tetap bisa terjaga. Terbukti, bangunan Masjid Agung yang bersebelahan dengan vihara," kata Jaro Ade, yang juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu.
Ketua KMB Bogor, Dasir Asmat ikut mengapresiasi salah satu program Kapolda Banten yang memberangkatkan umroh para marbot (penjaga masjid). “Itu salah satu bukti bahwa Kapolda Banten merupakan sosok yang sangat toleransi terhadap agama dan begitu hebatnya menjaga kondusivitas dan keutuhan umat beragama di Banten,” ungkap Dasir.
Dukungan tersebut diapresiasi langsung oleh Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo. Dia mengatakan, menyampaikan pendapat tidak melulu harus di lapangan. Namun, harus dilakukan juga di dalam ruangan berupa silaturahmi.
“Saat melihat pertunjukan rampak bedug dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, saya percaya dan yakin bahwa masyarakat Banten sangat mencintai NKRI. Inilah pentingnya kita lakukan silaturahmi antara Polisi dengan masyarakat,” ujar Sigit, sapaan akrab Kapolda Banten.
Kapolda Banten pun menyinggung isu intoleransi, tidak berkebinekaan, radikalisme bahkan anti-Pancasila yang tengah melanda Indonesia. “Hal itu lah yang akan membuat perpecahan diantara saudara antar suku dan antaragama. Isu-isu seperti itu tidak boleh ada di Banten, karena yang akan rugi adalah kita sendiri sebagai masyarakat Indoneisa,” tegasnya.