KMP Kayong Utara Karam setelah 7 Jam Kandas, 1 ABK Hilang
Sekitar pukul 14.30 WIB dua personel Basarnas masuk ke dalam kapal untuk menemukan korban yang hilang. "Keselamatan terhadap anggota yang melakukan penyelaman kita utamakan. Karena segala kemungkinan terjadi termasuk terjadi pergerakan secara tiba-tiba kapal dan tumpahan solar yang menggenagi area evakuasi juga dapat membahayakan penyelam," ungkapnya.
Kasat Polair AKP Jailili Sik mengatakan kasus ini ditangani oleh Direktorat Polair Polda Sumsel. “Kami mem-backup, dan anggota kami sudah ada di tempat kejadian perkara,” singkatnya.
Direktur Polair Polda Sumsel Kombes Pol Robinson Siregar belum memastikan secara detil penyebab pasti kandasnya KMP Kayong Utara tersebut. Saat ini, lanjutnya, tim masih fokus pada evakuasi. “Saat ini, bisa saja para ABK dan penumpang mengalami trauma. Jadi, belum bisa kami mintai keterangan,” ujar Robinson.
Jika proses evakuasi selesai dan kondisi sudah mulai membaik, lanjutnya, pihaknya akan mulai memintai keterangan untuk mengetahui penyebab kandasnya kapal. “Nanti akan ketahuan apakah ada unsur kelalaian atau memang murni kecelakaan,” pungkasnya
Kepala Pelabuhan TAA, Gunawan secara umum kondisi KMP Kayong Utara laik operasional karena baru dilakukan docking pada November 2017 atau sebelum Natal dan Tahun Baru lalu. "Sejauh ini kondisi kapal laik operasi tapi memang kondisi cuaca yang ekstrem ditambah hembusan angin kencang yang sementara ini diduga menyebabkan kapal karam," ungkap Gunawan.
Untuk penumpang dan kru kapal yang berhasil dievakuasi pada pukul 06.00 WIB ini sebagian besar sudah dipulangkan. Ada beberapa penumpang yang mengalami luka ringan dirujuk ke rumah sakit di Palembang.(vis/kms/kos)