Koalisi Poros Tengah Pecah, Ini Indikasinya
Alasannya, Hanura tengah melakukan penjaringan sehingga belum mengetahui persis arah koalisi karena belum ada pembicaraan lebih lanjut.
Selain itu, untuk menyepakati koalisi ini DPD memerlukan lampu hijau dari DPP. “Acuannya adalah DPP, tunggu arahan,” ujarnya.
Sikap Hanura seperti ini mendapat sorotan dari PKB. Menurut Ketua DPW PKB NTB H Lalu Hadrian Irfani, hanya Hanura yang terkesan menutup diri. Hanura masih ragu-ragu untuk bergabung dalam koalisi poros tengah. “Yang sudah jelas tiga partai ini, PPP, PAN, dan PKB,” terangnya.
Meski demikian, jika pada akhirnya koalisi ini hanya tiga partai baginya tidak ada masalah. Sebab dengan tiga partai saja sudah cukup untuk mengusung bakal calon. Yaitu 16 kursi di DPRD NTB.
Hadrian mengakui setiap parpol saat ini masih saling intip. Apalagi antara koalisi poros tengah ini belum ada perjanjian mengikat hitam di atas putih. Sehingga masih rawan untuk perpecahan.
Sementara itu, Ketua DPW PPP NTB Hj Wartiah menegaskan, kabar perpecahan antara koalisi poros tengah tidak benar.
Menurutnya apa yang terjadi saat ini adalah perbedaan pendapat. Hal itu biasa terjadi dalam perjalanan menuju koalisi.
“Nanti ujung-ujungnya menyatu. InsyaAllah poros tengah tetap memegang komitmennya,” tandas Ketua Komisi V DPRD NTB itu. (ewi/r4)