Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kok di Jalan Slamet Riyadi Solo Jadi Banyak Hotel?

Akademisi Pertanyakan Grand Design Tata Kota Solo

Senin, 09 Mei 2016 – 03:30 WIB
Kok di Jalan Slamet Riyadi Solo Jadi Banyak Hotel? - JPNN.COM
Suasana Jalan Slamet Riyadi, Solo saat boyongan pedagang kaki lima pada 2 April 2016. Foto: Radar Solo/JPG

jpnn.com - SOLO – Banyaknya hotel di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah kini jadi persoalan tersendiri. Di jalan dengan panjang 5,7 kilometer itu ternyata jalan setidaknya 11 hotel berbintang dan hotel-hotel non-bintang.

Gampangnya, jika patokannya pada jumlah hotel berbintang, maka setiap 500 meter terdapat hotel di Jalan Slamet Riyadi. Bahkan ada hotel yang berdekatan, sangat dekat.

Di sekitar traffic light Purwosari, ada Sala View Hotel, Aston, serta Harris & POP Hotel yang masih dalam proses pembangunan. Jarak antar-ketiganya kurang dari 100 meter alias nyaris berhadapan atau berdampingan.

Jarak hotel yang berdekatan mepet juga terlihat di jalan penyangga Jalan Slamet Riyadi. Di Jalan Kebangkitan Nasional, Sriwedari, terdapat tiga hotel. Yakni Amaris Hotel, Margangsa Hotel dan Hotel Tiara. Posisinya tak jauh berbeda dengan di traffic light Purwosari.

Kondisi itu menyebabkan tata kota bertambah rumit. Terutama karena ikut menyumbang potensi terjadinya kemacetan arus lalu lintas.

Pakar tata kota dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Kusumastuti menuturkan, mestinya sudah ada konsep penataan kota dalam bentuk grand design. Penataan itu memuat pengelompokan berdasar peruntukannya, seperti kawasan industri, pendidikan, perumahan, pusat ekonomi, dan ruang terbuka hijau.

Selain itu, di dalamnya juga harus ada konsep saluran drainase dan sistem lalu lintas. “Semua terwadahi dalam satu tema besar,” ujarnya seperti dikutup Radar Solo.

Namun yang terjadi saat ini, katanya, pembangunan dilakukan hanya berdasarkan kebutuhan pragmatis karena faktor ekonomi. Kusumastuti mencontohkan, Pemkot Solo belum memiliki regulasi yang jelas mengenai jumlah ideal hotel dan lokasinya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembanguna hotel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close