Kolonel Marinir Umar Farouq Berdiri di Depan Pasukan, Ada Momen 60 Detik
jpnn.com, JAKARTA - Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) melaksanakan upacara memperingati Hari Pahlawan tahun 2020 bertempat di Lapangan Trisila, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (10/11). Dalam peringatan tersebut, Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Mabesal Kolonel Marinir Umar Farouq bertindak sebagai komandan upacara (Irup). Hal ini yang membuatnya harus berdiri di depan pasukan upacara.
Pada upacara yang mengusung tema “Pahlawanku Sepanjang Masa” ini berlangsung secara khidmat namun berbeda dari tahun sebelumnya dimana dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dengan jumlah peserta upacara yang terbatas dan disesuaikan dengan protokol kesehatan.
Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, dalam amanat tertulis dibacakan Dandenma Mabesal mengatakan, pada Peringatan Hari Pahlawan di seluruh pelosok Tanah Air dan perwakilan RI di luar negeri melaksanakan Upacara Bendera. Kemudian dilanjutkan dengan Mengheningkan Cipta secara serentak selama 60 detik.
Hal ini dilakukan untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para Pahlawan RI yang telah mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Apa yang telah dilakukan para Pahlawan kiranya dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk meneruskan perjuangan mereka. Kalau dulu kita berjuang dengan mengangkat senjata, maka sekarang kita berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa seperti, kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham-paham radikal dan termasuk berjuang melawan pandemi Covid-19 yang saat ini melanda dunia,” ungkap Dandenma mengutip amanat Mensos RI.
Menurutnya, meskipun dalam masa pandemi Covid-19, Peringatan Hari Pahlawan dapat memberikan energi untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu megutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Nilai-nilai kepahlawanan yakni percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, rela berkorban, pantang menyerah, bergotong royong harus terus dirawat dan dipupuk agar dapat tumbuh bersemi di dalam hati sanubari setiap rakyat Indonesia.
Menurut Mensos, The Founding Fathers, Sukarno mengatakan bahwa hanya bangsa yang menghargai jasa pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar.