Komentar BPN Prabowo - Sandi soal Beredarnya 5 Nama Calon Jaksa Agung
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno atau BPN Prabowo - Sandiaga, Hanafi Rais mengatakan pihaknya belum bicara kabinet, masih fokus untuk pemenangan calon nomor urut 02.
Karena itu, Hanafi menegaskan pihaknya juga belum bicara nama calon jaksa agung. Hal ini merespons beredarnya nama-nama calon jaksa agung di media sosial jika Prabowo - Sandi menang di Pilpres 2019.
"Kami sekarang ini fokus pada pemenangan. Jadi apa pun ikhtiar BPN itu adalah untuk bicara kemenangan. Apalagi, visi kami adalah Indonesia menang," kata Hanafi kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/1).
"Jadi, kami belum bicara soal kabinet. Itu terlalu jauh, nanti ada waktunya kalau bicara," tambah wakil ketua umum Partai Amanat Nasional atau PAN itu.
Menurut Hanafi, karena fokus kemenangan maka pihaknya sampai saat ini belum berbicara orang per orang. Apalagi membahas calon jaksa agung. "Kami sampai 17 April adalah membahas pemenangan-pemenangan di daerah-daerah. Fokusnya itu di situ," jelasnya.
Seperti diketahui, di media sosial beredar lima tokoh kandidat jaksa agung jika Prabowo - Sandi menang Pilpres 2019. Mereka adalah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, mantan komisioner KPK Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, Chandra M Hamzah dan praktisi hukum Todung Mulya Lubis.
Dimintai tanggapannya soal nama itu, Hanafi mengatakan bahwa mereka memiliki kompetensi dan integritas. Menurut dia, ini semua bagian dari anak bangsa. "Jadi saya melihatnya ini adalah aspirasi masyarakat untuk melihat sosok-sosok yang punya integritas dan kompetensi yang bagus. Jadi semangat itu yang kami tangkap," paparnya.
Namun, Hanafi kembali menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih membahas kemenangan. "Kalau nama orang nanti ada waktunya," tegas wakil ketua Komisi I DPR, itu. (boy/jpnn)