Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kominfo Kembali Beri Literasi Digital ke Ratusan Peserta dari Berbagai Paroki di Banjarmasin

Jumat, 25 Agustus 2023 – 17:12 WIB
Kominfo Kembali Beri Literasi Digital ke Ratusan Peserta dari Berbagai Paroki di Banjarmasin - JPNN.COM
Sebanyak 256 peserta dari berbagai Paroki di kota Banjarmasin dan Banjarbaru, mengikuti kegiatan Literasi Digital di Ballroom Hotel Tree-Park, Banjarmasin, Minggu (20/8/2023) lalu. Foto: Dok Kemkominfo

Kegiatan literasi digital merupakan rangkaian Kerjasama KWI dengan Kominfo yang akan dilaksanakan di 10 kota. Di KWI, literasi digital merupakan kegiatan lintas komisi, yaitu: Komisi Komsos, Kerawam dan Kepemudaan.

Melalui literasi digital, kita diajak untuk terlibat dalam memberikan perhatian serius pada media social dan media komunikasi. Ini menjadi sarana bagi pewartaan dan nilai-nilai baru yang lebih baik dalam membangun dunia.

"Media sosial dan media digital merupakan pedang bermata dua. Bisa mendatangkan kejahatan dan kebaikan. Oleh karena itu kita perlu belajar agar cakap memilih dan dapat memanfaatkan media tersebut dengan benar dan baik," kata Sekretaris Komisi Kerawam KWI, Rm. Yohanes Kurnianto Jeharut.

Pada pembahasan Culture dan Etika Interaksi Digital, Koordinator Prodi Teknologi Informasi ULM, Yeslena Sari menjelaskan, bahwa penggunaan internet di Indonesia rata-rata 7,28 jam per hari. Sejak tahun 1995, digital culture dan penggunaan internet ini semakin meningkat tajam.

Tentunya, hal ini memberikan dampak negatif dan positif bagi para pengguna internet. Untuk dampak negatif dari digital culture, yakni kesehatan mental yang terganggu, ketergantungan teknologi, kurangnya privasi, penyebaran disinformasi, hoax, cyberbullying, gangguan pada konsentrasi, kehilangan interaksi social langsung, kurangnya ketrampilan komunikasi konvensional, isolasi social, ketidaksetaraan akses.

"Untuk dampak positif dari digital culture diantaranya, akses informasi lebih cepat dan mudah, koneksi global, kemudahan transaksi keuangan, pembangunan jaringan sosial, pemobilisasian sosial, inovasi dan kewirausahaan, pengembangan kreativitas dan ekspresi, pendidikan online dan keterampilan digital, peningkatan efisiensi kerja dan kolaborasi, pertumbuhan ekonomi digital akses kesehatan dan konseling online, pemulihan lingkungan akses hiburan dan budaya," jelasnya.

Selain itu, Yeslena juga menjelaskan soal Etika Digital yang merupakan norma yang didedikasikan untuk memastikan otonomi dan martabat pengguna agar saling menghormati di dunia maya.

"Dengan adanya dampak negatif dunia digital, maka kita perlu mengetahui etika interaksi digital antara lain: sopan santun online, respek terhadap privasi, verifikasi informasi, hormati opini orang lain, hindari bully, hormati hak cipta dan hindari plagiarism, pentingkan keamanan, jangan menyebar kebencian, bijak berkomentar, jujur dan transparan, bertanggung jawab dalam menyebarkan konten. Teknologi digital tidak perlu kita tolak namun kita perlu mengunakannya dengan bijak," ujar Yeslena.

Sebanyak 256 orang dari berbagai Paroki di kota Banjarmasin dan Banjarbaru, mengikuti kegiatan Literasi Digital di Ballroom Hotel Tree-Park, Banjarmasin, Minggu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close