Kominfo-Keuskupan Agung Gelar Literasi Digital, Bahas Manfaat Teknologi Digital untuk Kaum Milenial
jpnn.com, SAMARINDA - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan Literasi Digital di Keuskupan Agung Samarinda.
Kegiatan literasi digital ini digelar di HARRIS Hotel Samarinda, Jalan Untung Suropati No.35, Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (27/9/2023).
Tujuan dan sasaran kegiatan ini adalah untuk mengedukasi peserta agar memiliki pemahaman tentang cerdas bermedia sosial, mengajak peserta untuk cerdas bermedia sosial dengan membuat produksi-produksi konten yang berasaskan Pancasila dan mempersatukan, dan menciptakan jaringan kerja sama antar peserta untuk menjadi anak-anak bangsa yang menyebarkan konten-konten positif demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan Literasi Digital ini dihadiri oleh 250 orang peserta yang berasal dari Keuskupan Regio Kalimantan, yakni; Kesuskupan Agung Samarinda, Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Tanjung Selor, Keuskupan Palangkaraya, Keuskupan Ketapang serta berbagai Paroki lainnya.
Penerima manfaat utama dari kegiatan ini adalah Orang Muda Katolik (OMK) di Keuskupan Agung Samarinda dan Anggota Komsos Regio Kalimantan. Adapun penjelasan terkait OMK adalah mereka yang berusia antara 16 (enam belas) s/d 35 (tiga puluh) tahun dan belum terikat perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pedoman karya pastoral kaum muda dan Keputusan Rapat Regio Kalimantan.
Pembuka acara literasi digital ini menampilkan Tarian Tradisional oleh Sanggar Seni Apo Lagaan, dilanjut dengan Pembacaan Doa oleh RD. Moses Komela Avan, Sambutan oleh Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo RI, Sambutan oleh Sekretaris Eksekutif Komsos KWI, serta Sapaan Bapa Uskup Keuskupan Agung Samarinda.
Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan teknologi digital makin berkembang, media digital wajib dimiliki semua agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, dan sangat krusial untuk ancaman digital kebocoran idenitas, penipuan, perlu membekali diri.
“Kementrian kominfo memegang pilar untuk meningkatkan indeks kekerasan digital naik, tetapi masih di kategori cukup masih harus ditingkatkan kemampuan literasi digital,” kata Semuel Abrijani