Komisi X DPR Tantang Nadiem Makarim Gerak Cepat, Jangan Hanya Berwacana
jpnn.com, JAKARTA - Komisi X DPR masih menunggu kajian Mendikbud Nadiem Makarim soal gagasan mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Anggota Komisi X DPR Putra Nababan mengatakan selama ia menjalani profesi sebagai wartawan, wacana penggantian UN ini memang sudah menjadi aspirasi.
Mantan Pemimpin Redaksi Metro TV itu mengatakan persoalan UN memang kerap menjadi isu nasional dan tidak luput dari perhatian media massa beberapa tahun belakangan.
“Bagaimana kami melihat anak didik yang cukup stres, bahkan soal-soal UN itu soal yang tidak pernah mereka pelajari di sekolah selama tiga tahun atau enam tahun terakhir,” kata Putra dalam diskusi “Merdeka Belajar, Merdeka UN” di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).
“Bagaimana orang tua menggelar doa bersama (untuk kelulusan anak di UN), bagaimana itu menjadi liputan media massa, seakan-akan Indonesia itu setop dan hanya fokus pada UN. Itu jangan lupa, lima sampai 10 tahun terakhir,” tambahnya.
Nah, politikus PDI Perjuangan itu mengatakan sekarang Mendikbud Nadiem ingin mewujudkan aspirasi mengubah sistem UN itu. Menurut dia, apa yang dilakukan Nadiem baru sekadar ingin, karena masih belum diwujudkan. “Jadi, ini masih setingkat statemen,” tegasnya.
Putra mengatakan Mendikbud Nadiem merupakan pejabat negara sama dengan anggota DPR. Tugasnya adalah membuat kebijakan dan bukan sekadar statemen. “Sampai detik (penggantian UN) ini masih statemen, masih pernyataan sehingga ramailah menjadi pro dan kontra,” katanya.
Karena itu, kata Putra, Ketua DPR Puan Maharani sudah mengingatkan ini jangan hanya menjadi sekadar informasi komunikasi di media massa saja. Putra menambahkan, pihaknya berharap apa yang digagas Nadiem segera direalisasikan.