Komitmen Perlindungan Lingkungan Indonesia Diakui ICAO
jpnn.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang ditunjuk ICAO menjadi tuan rumah ICAO Regional Seminar on States' Action Plans and Carbon Off setting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA), mewakili negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Selain Asia Pasifik, ada empat wilayah lain yang ditunjuk menyelenggarakan acara serupa pada periode 27 Maret – 20 April 2017 tersebut.
Yaitu wilayah Amerika Selatan + Amerika Utara + Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia, Eropa dan Atlantik Utara, Afrika Timur + Afrika Selatan + Afrika Barat dan Afrika Tengah, dan Timur Tengah.
Seminar regional ini merupakan tindak lanjut dari Resolusi Sidang Majelis Umum ICAO ke-39 yang diadakan pada 27 September – 7 Oktober 2016 di Montreal, Kanada.
Resolusi tersebut menetapkan beberapa resolusi baru, khususnya yang terkait dengan keberlanjutan penerapan dan kebijakan ICAO dalam hal perlindungan lingkungan dalam kerangka perubahan iklim dan skema Global Market-Based Measure (GMBM).
"Indonesia gembira atas penunjukan sebagai tuan rumah seminar regional ini. Hal ini berarti bahwa komitmen dan tindakan Indonesia dalam perlindungan lingkungan diakui ICAO dan dunia internasional. Indonesia sudah mempunyai peta jalan (roadmap) untuk mereduksi emis udara dari dunia penerbangan," tutur Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso.
Agus menjelaskan, sejak ditetapkan dalam ICAO Assembly Resolusi A37-19, Indonesia melalui Ditjen Perhubungan Udara mulai menyusun Indonesia Action Plans yang disampaikan ke ICAO 2013.
"Sesuai rekomendasi ICAO di mana Action Plans harus di-update setiap 3 tahun, kami kembali menyampaikan update State Action Plans pada Juni 2015. Secara nasional, Indonesia Action Plans terus di-update setiap tahun untuk memonitor progres implementasi dari setiap upaya mitigasi,” imbuh dia.