Komjen Boy Rafli Berharap TNI dan Polri Bisa Melumpuhkan 6 Anggota MIT
Selain napiter, kata dia, para korban aksi terorisme terus dilakukan pendampingan secara psikososial.
Sebab, korban harus diberikan perawatan dan pelayanan yang baik oleh negara.
Begitu pula di sisi pelakunya, harus dilakukan upaya-upaya penegakan hukum yang maksimal.
"Tidak hanya dari sisi penghukuman saja, tetapi bagaimana proses mengubah karakter yang tadinya setuju dengan kekerasan-kekerasan menjadi lebih memiliki pemikiran yang nonradikal, rasional, dan moderat," ungkap mantan Kapolda Papua ini.
Komjen Boy Rafli menyampaikan bahwa institusi yang dipimpinnya memiliki program kontraradikalisasi, yang mana di dalamnya ada kontranarasi dan kontraideologi, disamping melakukan kontranarasi, makan perlu melakukan edukasi kepada masyarakat.
"Oleh karena itu, negara bersama masyarakat harus terus membangun kewaspadaan dalam masyarakat. Dengan kewaspadaan yang dimiliki aparat dan masyarakat, diyakini tawaran-tawaran yang disampaikan kelompok jaringan teroris itu dapat dieliminasi," katanya.
Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso mengapresiasi kunjungan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dan jajaran.
Menurut Irjen Abdul Rakhman Baso, kehadiran rombongan BNPT memberikan motivasi dan semangat bagi jajaran TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya untuk lebih maksimal dalam menuntaskan masalah terorisme di Poso khususnya, dan kondisi keamanan di Sulteng.