Komunitas Nebeng, Kurangi Macet dan Pemborosan BBM
Dari Dua Mobil Jadi SatuSabtu, 15 Desember 2012 – 18:03 WIB
Kata nebeng sendiri baru dia ketahui belakangan pada saat hendak melaunching web postingnya. Kebetulan, ada seorang temannya yang asli Jakarta menggunakan bahasa ajakan untuk menumpang dengan kata nebeng. "Saya yang orang daerah, merasa kata itu pas, mudah diucapkan, dan simpel. Nebeng," kata pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu.
Jadilah, melalui web posting yang mulai launching pada 28 September 2005 itu, dia mulai menjadi ’mak comblang’ bagi orang-orang yang ingin menemukan ’jodoh’ tebengannya. "Jadi web itu tidak bisa untuk interaksi. Hanya untuk memberikan informasi bagaimana si A mendapatkan tebengan dengan B atau C dan seterusnya. Soal kesepakatan biaya bensin dan lain sebagainya, saya serahkan sepenuhnya kepada mereka sendiri," urai ayah dua orang anak itu.
Biasanya, setahu Rudy, mereka yang menebengkan mobil tidak meminta tarif apapun. Kalau tidak patungan, biasanya kesepakatan bergantian menyupir lebih dominan. "Dan umumnya, mereka yang nebeng sepakat diturunkan pada titik tertentu. Kecuali, jika kantor mereka berdeketan atau dilewati," jelas pria yang kini menjadi wirausahawan sejak 2007 dengan membuka CV Mitra Utama Dagang yang bergerak di bidang IT dan software.