Komunitas Tionghoa 'Gedung Gajah' Berbenah Menjelang Imlek (1)
Tetap Utuh setelah Dua Kali Kerusuhan SoloSenin, 12 Januari 2009 – 00:14 WIB
Hari itu (3/1) tampak lima orang pria berkutat dengan sebuah banner ucapan selamat tahun baru. Spanduk tersebut dibentang di lantai gedung pertemuan berkapasitas 600 orang itu. Kelimanya juga karyawan PMS sama dengan anak-anak yang berlatih taekwondo itu. Berkulit sawo matang.
Suasana ’’pembauran’’ etnis seperti itu sudah berlangsung berpuluh tahun. Padahal, secara historis, gedung itu adalah markas perkumpulan etnis Tionghoa di Solo yang didirikan sejak zaman Belanda. ’’Saya sudah bekerja di sini 26 tahun,’’ kata Suhardi, 55, salah seorang staf di PMS.
Suhardi dan 25 orang staf PMS yang bekerja di dua aset milik organisasi PMS, yakni Gedung Gajah dan Krematorium Thiong Ting di kawasan Kentingan, Jebres, Solo, sama sekali tidak merasa terasing. ’’Saya kerja di sini nyaman. Tidak ada pembedaan walaupun saya Jawa,’’ katanya.