Kondisi Memprihantikan Mantan Pelatih Balap Sepeda Indonesia Pasca-Kecelakaan di Brunei Darussalam
jpnn.com, JAKARTA - Pelatih tim paracyling Indonesia Puspita Mustika Adya tengah menjalani pengobatan secara marathon akibat kecelakaan yang didapat saat menangani tim balap sepeda Brunei Darussalam.
Sang istri Riries Widya mengaku telah banyak mengeluarkan uang dari kocek pribadi untuk membantu biaya pengobatan suaminya.
Hingga saat ini, belum ada bantuan yang ditujukan untuk mantan pelatih tim paracyling Indonesia pada ajang Asian Para Games 2018 tersebut.
"Sejak November 2019, Puspita sudah menjalani pengobatan secara marathon. Kami terpaksa mengeluarkan biaya pribadi setiap bulan sekitar enam juta rupiah lebih karena BPJS dan Axxa Allianz tidak cover biaya pengobatan kecelakaan lama," ungkap Riries Widya dalam riset tertulis.
Dari hasil MRI dan data MCU yang dilakukan RS Persada Malang, Puspita harus menjalani operasi untuk mengatasi dampak total permanen kecelakaan di Brunei tersebut.
"Puspita harus menjalani operasi penggantian 4 selang yang terpasang dari kepala ke saluran pembuangan karena alirannya mampet. Pergantian itu harus dilakukan selama 5 tahun sekali karena kotor atau banyak plak sehingga aliran nya mampet.”
“Kalau selang lagi mampet itu cairan merendam saraf lainnya jadi mengeras dan pusing sehingga menyebabkan Puspita blank dan kesakitan," jelas sang istri.
Tercatat sejak kecelakaan di Brunei, Puspita telah tiga kali melakukan operasi. Terkini kondisinya membutuhkan biaya sekitar Rp 400 juta untuk melakukan operasi keempatnya.