Konflik di Myanmar Makin Tidak Manusiawi, Anak-Anak Dibantai Secara Keji
"Kami syok melihat semua jasad dengan berbagai ukuran, termasuk anak-anak, perempuan dan lansia," kata komandan kelompok itu kepada Reuters.
Seorang warga, yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyebutkan bahwa ia mengetahui ada nyala api pada Jumat malam, namun dirinya tidak bisa mendatangi ke lokasi kejadian sebab penembakan sedang berlangsung.
Myanmar terjebak ke dalam konflik sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih peraih penghargaan Nobel Aung San Suu Kyi hampir 11 bulan yang lalu, dengan alasan bahwa pemilihan pada November tahun lalu --yang dimenangi partai Suu Kyi-- berlangsung dengan penuh kecurangan.
Sejumlah pemantau asing mengatakan bahwa pemilu Myanmar tersebut berlangsung secara adil.
Para warga sipil yang geram dengan kudeta dan penindakan keras terhadap pengunjuk rasa kemudian mengangkat senjata.
Banyak warga setempat yang kemudian membentuk pasukan perlawanan terhadap junta militer.
Militer telah menganggap banyak penentangnya sebagai kelompok-kelompok terlarang dan mengecap mereka sebagai pengkhianat atau teroris, termasuk terhadap kelompok Pemerintah Persatuan Nasional --yang berupaya melobi komunitas internasional dan mencegah junta memperkuat cengkeramannya. (ant/dil/jpnn)