Konflik-Konflik Ini Bakal Bikin Dunia Lebih Suram di 2018
jpnn.com - Tahun 2017 telah berakhir. Suka atau tidak, 2018 datang. Bagi Kerajaan Inggris, khususnya Pangeran Harry, tahun ini adalah tahun harapan.
Sebab, pada musim semi nanti, dia mengikat janji suci dengan tunangannya, Meghan Markle. Itu akan menjadi pengalaman baru bagi Harry dan berita bahagia bagi publik Inggris.
Tapi, 2018 tak melulu berisi harapan. Di Semenanjung Korea dan Timur Tengah, tahun ini bisa jadi adalah kejenuhan. Ketegangan Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) masih akan berlanjut pada 2018.
Keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam ketegangan itu membuat dunia harus waspada. Apalagi, Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un bertekad meningkatkan kemampuan nuklirnya.
”Rezim (Korut) itu telah menguasai teknologi yang diperlukan untuk mengendalikan rudal balistik. Itu fakta,” terang Justin McCurry dari The Guardian kemarin (1/1).
Karena itu, AS tidak bisa lagi tinggal diam dan menyangkal potensi Korut untuk mendaratkan rudal balistik di wilayah mereka. Sayang, sejauh ini Presiden Donald Trump masih belum mampu meredam Korut dan ambisinya.
”Kini kekuatan nuklir kami sudah sempurna. Tombol peluncuran nuklir sudah ada di meja saya. Tapi, senjata itu hanya akan kami gunakan jika keamanan kami benar-benar terancam,” kata Kim Jong-un, putra bungsu mendiang Kim Jong-il, dalam pesan tahun baru yang disiarkan stasiun televisi nasional ke seantero Korut. Tahun ini, menurut dia, negaranya bakal fokus memproduksi masal rudal balistik dan hulu ledak nuklir.
Selain Semenanjung Korea, tanda peringatan bahaya –sebagaimana Sekjen PBB Antonio Guterres mengistilahkannya dalam pidato tahun baru– juga masih menyala terang di Timur Tengah.