Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kongres Menentang, Normalisasi Hubungan AS dan Kuba Bakal Lama

Minggu, 05 Juli 2015 – 13:00 WIB
Kongres Menentang, Normalisasi Hubungan AS dan Kuba Bakal Lama - JPNN.COM
afp

Namun, begitu Obama menjabat pada 2009, dia melonggarkannya. Pada 2011, Obama bahkan mengizinkan penduduk AS untuk berkomunikasi lebih bebas dengan teman maupun saudara mereka di Kuba.

Mereka juga bisa berkunjung ke Havana untuk tujuan keagamaan dan pendidikan. Obama berpendapat bahwa membekukan hubungan dengan Kuba sama sekali tidak efektif. Namun, tentu saja Obama tidak bisa sepenuhnya menghapuskan larangan dan embargo ke negara yang dipimpin Raul Castro tersebut.

"Menghapuskan embargo dan larangan bepergiaan (ke Kuba) adalah hak prerogatif Kongres," ujar pengamat kebijakan Amerika Latin di Cato Institute Juan Carlos Hidalgo. Obama hanya bisa meringankan beberapa larangan.

Dia mengungkapkan bahwa pemerintahan Obama sudah melakukan segala cara untuk memperbaiki hubungan dengan Kuba dan melobi Kongres. Mereka bahkan mengeluarkan Kuba dari daftar hitam negara yang mensponsori terorisme.

Namun, tampaknya itu belum cukup. Hidalgo memperkirakan, pembahasan rancangan undang-undang (RUU) terkait pencabutan embargo dan perbaikan hubungan dengan Kuba ini bakal alot dan berlangsung lama.

"Tampaknya tidak mungkin RUU tersebut berada di meja Obama saat masa jabatannya habis nanti," tegas Hidalgo.

Saat ini pun banyak yang menentang keputusan Obana untuk membuka Kedutaan  Besar AS di Kuba. Senator Florida Marco Rubio salah satunya. Anggota Partai Republik tersebut berkali-kali mengungkapkan bahwa dirinya tidak mendukung keputusan pemerintah.

"Saya bersama para kolega akan memblokir usaha pemerintah untuk memperbaiki hubungan dengan Kuba dan memilih duta besar di Havana sampai ada kemajuan terkait isu-isu penting," ujarnya. Yang dimaksud Rubio adalah kebebasan warga Kuba. Selama ini Fidel Castro maupun adiknya, Raul Castro, dinilai sebagai seorang diktator yang melanggar banyak hak-hak kemanusiaan.

WASHINGTON- Pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah memastikan akan membuka lagi kedutaan besar mereka di Kuba. Tujuannya satu, menjalin kembali hubungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close