Konon Kinerja Menteri Nadiem Sepanjang 2020 Tak Terlalu Moncer
jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengaku kecewa dengan kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Menurut Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim, kinerja Nadiem sepanjang 2020 tidak beranjak naik dan relatif stagnan.
P2G menilai dari 15 kebijakan atau program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) khususnya yang berkorelasi dengan dunia persekolahan, guru, dan siswa, Nadiem hanya mendapatkan nilai rata-rata C atau cukup.
Khusus asesmen nasional (AN), Satriawan menyebut Nadiem mendapatkan nilai D atau kurang. Sebab, AN yang akan dilaksanakan pada Maret 2021itu belum ada naskah akademik dan peraturan menterinya.
"Pelaksanaan AN berpotensi berdampak terhadap psikologi siswa, orang tua, dan guru. Sebab kondisi masih pandemi bahkan makin meningkat dan tentunya masih pembelajaran jarak jauh di beberapa daerah," kata Satriwan, Sabtu (2/1).
Lebih lanjut Satriwan mengatakan, pembelajaran selama pandemi hampir sembilan bulan sangat tidak efektif dan tak optimal. Namun, katanya, tiba-tiba siswa mesti mengikuti AN.
"Jika AN bertujuan memotret kualitas pembelajaran di sekolah, maka kita sudah punya rapor yang memotretnya, di antaranya nilai AKSI (asesmen kompetensi siswa Indonesia, red), TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study, red), PISA (Program for International Student Assessment, red) maupun uji kompetensi guru," ucapnya.
Menurut Satriwan, semua hasil platform penilaian itu menunjukkan pendidikan Indonesia memang masih rendah. Bagi P2G, katanya, yang dibutuhkan sebenarnya ialah tindak lanjut dari potret rapor yang rendah tersebut.